Lidah : Dicegah mengatakan yang bohong, mengunjing, adu domba, membual atau perkataan yang tidak bermanfaat. Kemudian dia menyibbukan diri dzikir kepada Allah, membaca Al Qur’an atau diskusi masalah ilmu.
Hatinya : Tidak akan mengeluarkan perasaan permusuhan, kebohongan, kedengkian terhadap kawan karena dengki mampu menghapus semua kebajikan, sebagaimana ada
Sabda Nabi Saw : “Dengki mampu menghancurkan kebajikan sebagaimana api melahap kayu bakar”. Dan ketahuilah bahwa dengki (hasud) termasuk salah satu penyakit hati yang parah, dimana penyakit tersebut tidak bisa disembuhkan kecuali dengan ilmu dan amal.
Pandangan : Dia tidak akan memandang hal-hal yang haram, dari segi makanan, minuman, pakaian dan lain-lain. Juga memandang dunia tidak berdasarkan kesenangan, melainkan dia memandang sebagai pelajaran. Jelasnya, ia tidak akan memandang terhadap seusatu yang tidak halal baginya.
Sabda Nabi Saw : “Barang siapa yang memenuhi pandangannya dengan barang haram maka kelak Allah Ta’ala akan memenuhi dengan api neraka”.
Perut : Dia tidak akan memasukkan barang haram ke perutnya, karena hal itu merupakan dosa besar sebagaimana yang disabdakan Nabi Saw :
“Bilamana satu suapan barang haram masuk ke perut anak Adam maka setiap malaikat di bumi dan di langit melaknati selama sesuap masih dalam perutnya. Bila dalam keadaan itu dia mati, maka dia masuk neraka Jahannam.”
Tangan : Dia tidak akan menjamah barang haram, kecuali hanya mengambil sesuatu yang dapat menambah ketaatan kepada Allah Ta’ala.
Diriwayatkan melalui Ka’ab Al Ahbar ra. Sesungguhnya Nabi Saw bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan wilayah yang terbuat dari “Zabarjudah Hijau”, dimana di dalamnya ada 1000 kampung dan setiap kampungnya ada 70.000 rumah, yang seseorang tidak bisa masuk kecuali seseorang yang menjauhi barang haram karena takut terhadap Allah Ta’ala.”
Kaki : Tidak akan dibuat berjalan ke arah kemaksiatan, justru berjalan ke arah yang bisa membuat dia semakin taat dan ridho kepada allah, yakni berkumpul dengan para ulama dan orang shaleh.
Taat : Sikap taatnya murni ikhlas karena Allah Ta’ala. Dia takut diselipi sikap riya’ dan munafik. Dan ketika dia melakukan hal seperti ini, maka dia termasuk golongan orang yang difirmankan Allah Ta’ala :
“Kehidupan akherat menurut Tuhanmu ialah hanya bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS Az Zukhruf 43 : 35)
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam taman-taman dan mata air” (QS Al Hijr 15 : 45)
“Sesungguhnya orang – orang yang bertaqwa berada di Surga dan penuh kenikmatan” (QS At Thuur 52 : 17)
“Sesungguhnya orang – orang yang bertaqwa selalu pada tempat yang aman” (QS Ad Dukhon 44 : 51)
====================
Referensi :
Kitab Mukasyafatul Qulub (Rahasia Ketajaman Mata Hati) terjemahan Fatihuddin Abul Yasin, penulis Imam Ghazali. Bab I Takut, Hal 11-12, Penerbit Terbit Terang Surabaya.